NOFICA
ARIYANTI / 24209937 / 4 EB 17
AKUNTANSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BAB. 1 PENDAHULUAN
BAB. 8 AUDITING ( 8.1
PROFESI AKUNTANSI DAN AUDITING )
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Akuntansi : Sebuah Bahasa Bisnis
Akuntansi merupakan alat untuk
menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan
kegiatan bisnis. Akuntansi merupakan alat komunikasi bisnis, oleh karena itu
akuntansi, akuntansi disebut bahasa bisnis. Bahasa dapat dipelajari demikian
pula akuntansi dapat dan perlu dipelajari agar dapat terjadi komunikaso bisnis
antar pihak-pihak yang berkepentingan. Akuntansi bukan sepenuhnya merupakan
bahasa asing. Problem pembelajaran akuntansi adalah seperti halnya orang
Amerika belajar untuk berbahasa Inggris. Demikian juga, sejumlah kata digunakan
di dalam akuntansi dengan arti yang berbeda dengan pemakaian sehari-hari.
Akuntansi juga menyerupai bahasa dalam
hal bahwa sejumlah aturan akuntansi bersifat definitive sementara yang lain
tidak. Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat,
demikian juga akuntansi. Semakin kompleks dunia bisnis dan keuangan, semakin
kompleks pula informasi keuangannya. Sejumlah aturan yang berlaku sekarang,
mungkin pada masa yang akan dating dimodifikasi untuk memenuhi perkembangan
atau perubahan kebutuhan organisasi dan konstituennya, yang sudah tidak dapat
dipenuhi lagi dengan aturan yang berlaku sekarang.
1.2 Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen
Perkembangan bisnis selanjutnya diwarnai
dengan pemisahan antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan. Pada tahap
ini mulai terjadi
·
2 kelompok pemakai laporan keuangan yaitu
:Manajemen
1. Sebagai
pihak internal perusahaan, dan pihak eksternal yang anatara lain terdiri dari
investor dan kreditor. Manajemen mempunyai akses terhadap proses penyusunan
laporan keuangan, sedangkan pemakai laporan keuangan yang lain, yaitu
2. pemakai
eksternal, tidak mempunyai akses terhadap akses penyusunan laporan.
·
Timbul 2 tipe akuntansi yaitu :
1. Akuntansi
Manajemen
Digunakan untuk
memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi
perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan yang terkait dengan
operasi perusahaan.
2. Akuntansi
Keuangan
Digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangfan yang terkait
dengan perusahaan yang bersangkutan.
1.3 Perkembangan Praktik Akuntansi
·
Sebelum Perang Dunia Kedua
Pengaruh
akuntansi Inggris mendominnasi seluruh Negara berbahasa inggris dan pengaruh
Perancis-Jerman menembus negara-negara yang menerapkan undang-undang ( code law) seperti Belgia, Jepang,
Swedia, dan Swiss.
·
Awal Tahun 1990-an
AS
merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global. Pada saat yang sama,
dan ini memang sepantasnya, Negara-negara lain tidak berhasrat mengadopsi
standar-standar dan prinsip-prinsip akuntansi yang dikembangkan oleh AS. Alasannya
karena prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh AS tidak cocok untuk diterapkan
di Negara-negara lain yang disebabkan karena fakto-faktor ekonomi, social, dan
politik.
1.4 Diversitas Akuntansi
Akuntansi
suatu yurisdiksi atau Negara berbeda dengan akuntansi yurisdiksi atau Negara yang
lain, sesuai dengan factor-faktor penyebab yang terdapat pada masing-masing
yurisdiksi. Berikit ini uraian mengenai diversitas akuntansi tersebut dilihat
dari aspek pengukuran asset dan kewajiban dan aspek penentuan modal dan laba periodik.
1. Pengukuran
Aset dan Kewajiban
Para akuntan masih
mengukur sebagian besar asset bisnis dunia atas dasar biaya-biaya historis,
namun konsep pengukuran ini tidak diaplikasi secara murni. Biaya transaksi awal
dicampur dengan berbagai teknik penilaian penilaian pasar sekarang ( current market ), aplikasi biaya-biaya
sekarang ( current cost ),
biaya-biaya historis ( hystorical cost ) dalam praktik-praktik akuntansi.
Pada IFRS ( Internasional Financial Reporting Standards )
yang diterbitkan oleh IASB lebih banyak menggunakan fair value, telah menggusur
pilihan terhadap PABU AS yang banyak menggunakan biaya-biaya historis.
2. Penentuan
Modal dan Laba Periodik
Hubungan antara asset dan
kewajiban dengan penentuan laba periodic tentu saja menimbulkan efek
resiprokal. Biasanya overstatement
atau understatement asset atau
klewajiban dilaksanakan melalui inklusi atau eksklusi laporan laba-rugi yang
bersangkutan. Dibeberapa Negara, misalnya Irlandia, Australia, Inggris, Peru,
dan Selandia Baru, goodwill secara umum tidak diamortisasi sama sekali. Variasi
procedural yang mirip juga berlaku untuk biaya riset dan pengembangan, biaya
eksplorasi minyak dan mineral, biaya promosi penjualan, pendidikan dan
pelatihan staf, dan berbagai transaksi atau kejadian lain.
1.5 Peran Akuntansi
Peran
akuntansi berbeda antar Negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi
orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan dimasing-masing Negara dan penggunaan laporan keuangan
tersebut.
Akuntansi
merupakan pusat dari proses alokasi sumber-sumber keuangan di pasar modal. Pada
sector nonsekuritas, akun-akun keuangan memberikan basis yang penting bagi
keputusan pemberian pinjaman oleh institusi-institusi keuangan di kebanyakan Negara.
Laporan
keuangan adalah penting bagi terlaksananya pengawasan yang memadahi yang
dilaksanakan oleh bank dan institusi keuangan lainnya. Tuntutan regulastori
terhadap bank dan institusi keuangan yang lain biasanya didasarkan pada
informasi akuntansi yang disusun oleh perusahaan.
Bukti
menujukan bahwa laporan akuntansi adalah relevan dengan keputusan yang diambil
oleh investor dalam pembelian atau penjualan saham. Arti penting laporan
akuntansi bagi para investor telah ditunjukkan oleh penelitian-penelitian
terhadap para pemakai laporan keuangan dibanyakl Negara.
1.6 Koporasi Multinasional dan
Keterlibatannya Dalam Bisnis Internasioanal
Akuntansi
internasional terutama diperlukan oleh pasar modal yang telah mengglobal dan
perusahaan yang bisnisnya mengglobal. Perusahaan yang paling rendah tingkat
globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang- piutang
dalam valuta asing (valas), sementara yang tingkat globalisasinya paling tinggi
adalah korporasi multinasional.
Kemampuan
korporasi dalam menggunakan factor-faktor produksi yang tersedia secara global
merupakan factor-faktor yang jauh lebih penting dalam pembentukan daya saing
internasioanal daripada perbedaan makroekonomi anatar Negara.
1.7 Pengertian Akuntansi Internasional
Ada
2 tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dana akuntansi manajemen. Tujuan akuntansi
manajemen adalah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen , yang
merupakan pihak internal perusahaan, di dalam pengambilan keputusan dan
pengelolaan perusahaan.
Akuntansi internasional mencangkup akuntansi keuangan dan
akuntansi m,anajemen. Ini berarti akuntansi internasioanl bukan merupakan tipe
akuntantasi tersendiri serupa dengan akuntansi sector public, yang juga
mnecangkup akuntansi keuangan dan akuntansu manajemen dan diterapkan untuk
institusi-institusi layanan publik.
Akuntansi internasional dituntut untuk mampu melaporkan
transaksi bisnis lintas batas dan menyusun laporan keuangan konsolidasian dari
sejumlah entitas bisnis yang secara yuridis formal masing-masing berdiri
sendiri-sendiri.
Dalam dimensi internasioanal, pelaporan kepada pihak luar
menjadi bertambah kompleks, penybabnya adalah :
1) Nilai
mata uang masing-masing Negara yang berbeda-beda
2) Perbendaan
akuntansi yang digunakan oleh masing- masing entitas bisnis yang berada
diberbagai Negara atau yurisdiksi yang berbeda-beda.
Akuntansi
manajemen berkenaan dengan penyediaan informasi untuk membantu manajemen dalan
mengoperasikan perusahaan yang telah ditetapkan. Terutama pada perusahaan
pencari laba, akuntansi manajemen berfokus pada upaya efisiensi yang berupa :
1) Pemanfaatan
secara maksimal fasilitas perusahaan.
2) Minimisasi
pajak
1.8 Lingkup Akuntansi Internasional dan
Organisasi Buku Ini
Mempelajari
akuntansi adalah mempelajari bagaimana mencatat dan melaporkan
transaksi-transaksi keuangan serta bagaimana menginterpretasi dan menganalisis
laporan keuangan. Akuntansi internasional adalah akuntansi yang mempunyai
perspektif internasional. Dalam perspektif internasional, akuntansi berkenaan
dengan diversitas akuntansi dan keragaman yurisdiksi. Diversitas akuntansi
merupakan problem yang telah, sedang, dan akan terus diupayakan solusinya.
Referensi
:
Buku
: Sunardi dan Danang Sunyoto.2011.Akuntansi
Internasional.Amara Book, Yogyakarta
BAB 8
AUDITING
Auditing eksternal internasional merupakan
profesi independent yang memberikan jasa nilai tambah global untuk jasa seperti
misalnya konsultasi pajak, pelatihan, pemeriksaan system poengendalian uang,
dan jasa akuntansi.
Perusahaan yang merambah lingkup
internasional juga akan membutuhkan para konsultan keuangan internasional. Ini mendorong
akuntan professional untuk mengorganisasi diri kedalam organisasi global yang
memberikan kisaran jasa yang luas di seluruh dunia.
8.1 Profesi
Akuntansi dan Auditing
Keberhasilan
auditing memerlukan tiga persyaratan penting, yaitu :
1) Pribadi
yang cakap dan indepeden
2) Informasi
yang dapat dikuantifikasi dan diverifikasi
3) Kriteria
yang mapan yang berupa standar auditing
Persyaratan ini diperlukan untuk auditing domestic
maupun auditing internasional. Yang perlu diperhatikan adalah adanya perbedaan
mengenai jalan yang harus ditempuh untuk menjadi seorang auditor, bentuk dan
isi laporan keuangan, serta standar auditor. Factor-fakto ini menjadi masalah
dalam auditing lintas Negara.
Sebagai contoh, apakah mungkin bagi
auditor perusahaan BMW Jerman untuk berpegang pada opini auditor AS untuk
sebuah cabang BMW di AS, mengingat bahwa PABU AS berbeda dengan PABU Jerman,
sehingga kualifikasi auditor AS juga berbeda dengan kualifikasi auditor Jerman,
dan bahwa standar auditing di AS juga berbeda berbeda dengan standar auditing di Jerman. Kualitas auditing
disetiap Negara ditentukan oleh sejumlah factor, seperti reputasi profesi
akuntansi dan auditing, kualitas system pendidikan, dan proses sertifikasi. Reputasi
profesi tersebut untuk menarik orang-orang yang cakap, sementara system pendidikan
mencerminkan pelatihan khusus yang diberikan kepada para kandidat potensial
yang akan menekuni profesi akuntansi.
Proses pemberian lisensi disejumlah Negara,
termasuk Indonesia, dilaksanakan oleh sector swasta, sementara di sjumlah Negara
lain dilaksanakan oleh sector publik. Di AS, masing-masing Negara bagian berhak
untuk memberikan sertifikat kepada para kandidat, dan masing-masing Negara bagian
tersebut mem=nentukan termin pendidikan dan persyaratan pengalaman yang
berbeda.
Serifikasi di Inggris juga dilaksanakan
oleh sector swasta, tetapi di Jerman dan Perancis, pemerintah jauh lebih banyak
terlibat dalam proses sertifikasi tersebut.proses lisensi atau pemberian
sertifikat juga merupakan sebuah fungsi dari sejumlah factor lain, seperti
misalnya identifikasi kandidat, persyaratan pendidikan, persyaratan pengalaman,
dan ujian. Sertifikasi juga mempunyai aspek untuk menunjukan kemampuan akuntan
pemegang sertifikat di sebuah Negara untuk berpraktik di Negara lain.
Referensi
:
Buku : Sunardi
dan Danang Sunyoto.2011.Akuntansi
Internasional.Amara Book, Yogyakarta