Jumat, 19 November 2010

ekomomi koperasi


KOPERASI SEKOLAH

1.      Pengertian koperasi sekolah
Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan dilingkungan sekolah SD, SMP, SMA,Madrasah, dan Pesantren. Koperasi sekolah didirikan berdasarkan surat keputusan bersama antara Departemen Tranmigrasi dan Koperasi dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 16 Juli 1972 Nomer 275/SKPTS/Mentranskop dan Nomer 0102/U/1983. Kemudian diterangkan lebih lanjut dalam surat keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi Nomer 633/skpts/Men/1974. Landasan pokok dalam perkoperasiab Indonesia bersumber pada UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1. Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasas kekeluargaan. Peraturan yang lebih terperinci tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992.
Koperasi sekolah didirikan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a.       Menunjang program oembangunan pemerintah disektor perkoperasian melalui program pendidikan sekolah,
b.      Menumbuhkan kesadaran berkoperasi dikalangan siswa,
c.       Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi
d.      Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi agar kelak berguna di masyarakat,
e.       Membantu kebutuhan para siswa dan mengembangkan kesejahteraan siswa didalam dan diluar sekolah.


2.      Tujuan, Usaha, dan Organisasi Koperasi
Tujuan didirikan koperasi sekolah, antara lain adalah :
a.       Mendidik dan menanamkan kesadaran hidup gotong royong dan setia kawan diantara siswa,
b.      Menumbuhkan rasa tanggung jawab, disiplin, dan jiwa demokrasi para siswa,
c.       Menunjang pendidikan sekolah kearah kegiatan-kegiatan praktis yang dapat memenuhi kebutuhan para siswa,
d.      Memelihara hubungan baik dan saling pengertian diantara kelurga sekolah,
e.       Ikut membangun tata perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
Untuk memenuhi tujuan tersebut, koperasi sekolah dapat menjalankan usaha-usaha sebagai berikut :
a.       Usaha pertokoan dengan barang-barang yang dijual buku pelajaran, alat tulis, pakaian seragam sekolah, dan alat praktek disekolah.
b.      Usaha kantin dengan menyediakan makanan dan minuman,
c.       Usaha simpan pinjam dengan usaha tabungan sukarela secara teratur dan meminjamkannya untuk keprluan sekolah,
d.      Usaha jasa, misalnya jasa pengetikan, jasa fotokopi, jasa sablon, dan jasa bengkel bagi sekolah kejuruan teknik,
Dengan melihat pengertian, tujauan, dan usaha koperasi, dapat disimpulkan cirri-ciri koperasi sekolah adalah sebagai berikut :
a.       Koperasi sekolah berbentuk badan usaha yang tidak berbadan hokum
b.      Anggota koperasi sekolah adalah siswa-siswi sekolah tersebut,
c.       Keanggotaan koperasi sekolah selama masih menjadi siswa,
d.      Koperasi sekolah dibuka pada waktu istirahat,
e.       Koperasi sekolah merupakan sarana latihan dan praktek berkoperasi,
f.       Koperasi sekolah melatih disiplin dan bekerja
g.      Barang- barang yang disediakan koperasi sekolah adalah perlengkapan pelajar,
h.      Keberadaan koperasi sekolah mendidik siswa hemat menabung,
i.        Koperasi sekolah merupakan salah satu tempat menyelenggarakan ekonomi dan gotong royong.

3.      Waktu Penyelenggaraan Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah bertujuan untuk menunjang pembelajaaran, khususnya mata pelajaran ekonomi disekolah. Oleh karena itu, pelaksanaankoperasi sekolah tidak boleh menganggu kelancaran proses belajar- mengajar. Sebaliknya pelaksanaan koperasi sekolah pada waktu istirahat, jam keterampilan, sewaktu pameran sekolah, dan pada waktu libur.
Demikian juga untuk pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT). Agar rapat anggota tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar-mengajar disekolah, rapat dapat diadakan pada masa liburan tahunan atau liburan semester.

4.      Pemanfaatan Sisa Hasil Usaha Koperasi Sekolah
Tidak berbeda dengan koperasi pada umumnya, koperasi sekolah juga mempunyai keuntungan, yang disebut sisa hasil usaha (SHU). Keuntungan koperasi sekolah atau sisa hasil Usaha (SHU)tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal-hal berikut :
a.       Dana untuk anggota, sebanding dengan jasa yang diberikannya,
b.      Dana untuk pengurus dan karyawan\
c.       Dana cadangan bila koperasi mengalami kerugian,
d.      Dana untuk pendidikan koperasi,
e.       Dana untuk kesejahteraan siswa,
f.       Dana untuk pembangunan sekolah,
g.      Dana social.
Besarnya persentase diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Cara penggunaannya dana tersebut diatur kepala sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar