Jumat, 25 Mei 2012

Tomcat Beracun, Tapi Tak Mematikan

Tomcat Beracun, Tapi Tak Mematikan
Yunanto Wiji Utomo | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Selasa, 20 Maret 2012 | 06:32 WIB
artikel diambil pada tanggal 07 Mei 2012 I 16:23

JAKARTA, KOMPAS.com
 - Serangan serangga Tomcat atau kumbang Paederus menghebohkan warga Surabaya. Warga apartemen Eastcoast, Kenjeran dan Wonorejo mengalami dermatitis akibat serangan serangga itu. Kabar yang beredar lewat Blackberry Messenger maupun jejaring sosial Twitter menyebutkan bahwa serangga tersebut memiliki racun yang 12 kali lebih beracun dari kobra. Benarkah? Menanggapi hal itu, pakar serangga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Sutrisno, mengatakan, "Memang ada benarnya itu. Tapi racun serangga ini targetnya berbeda dengan racun kobra."
Menurut Hari, racun kobra biasanya langsung menuju ke jaringan saraf sehingga dampaknya bisa fatal. Sementara, racun kumbang Paederus hanya menyerang bagian kulit. Hari mengimbau masyarakat agar tak terlalu panik sebab racun Tomcat tak menimbulkan kematian. Racun "cuma" akan mengakibatkan kulit gatal, melepuh seperti terkena luka bakar dan mengeluarkan cairan. 
Kepada warga yang terserang, Hari mengimbau untuk segera mencuci bagian yang diserang dengan air sabun sehingga racun bisa sedikit dinetralisir. Untuk pengobatan tambahan, pilihannya adalah memakai salep Hydrocortisone 1 persen, atau salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau dengan salep Acyclovir 5 persen
Menurut Hari, fenomena serangan Tomcat di Surabaya agak fenomenal. Serangan serangga tersebut sebenarnya umum, tapi jumlah serangan tak banyak yang di Surabaya.
Banyaknya serangan di Surabaya mungkin terkait dengan fase pertumbuhan serangga pemakan daun yang menjadi makanan kumbang Paederus. "Bulan Maret-April, jumlah serangga pemakan daun, terutama dalam bentuk telur, banyak. Kalau serangga ini banyak, maka populasi Paederus akan bertambah juga," kata Hari saat dihubungiKompas.com, Senin (19/3/2012). 
Masyarakat bisa mencegah serangan dengan perilaku. Misalnya selalu menutup jendela saat gelap sebelum menyalakan lampu. Pestisida alami berbahan laos bisa dimanfaatkan jika sudah mendesak.

My opinion :
Tomcat’s toxic, but not make a death
Tomcat is paederus’s  bee is long there, but in the city of Surabaya, population had entered the settlement tomcat, so many are exposed to the bites tomcat.
Tomcat ‘s toxic was not lethal, but the effect after being bitten tomcat gives a burning sensation on the skin like a burn dab any  bites, poison tomcat such as skin burning and dischange. To reduce toxic tomcat insect bites is to wash the bite is to wash the bite wish soapy water, then give your local doctor recommended medication.
To prevent insects from entering it into the house to spray a natural pesticide made from laos. But the population of tomcat was actually very helpful for farmers to kill rats in the rice. So that the population should not be destroyed all.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar